Minggu, 24 Oktober 2010

10 Tips Menjalani Ujian


1.    Datanglah dengan persiapan yang matang dan lebih awal.
Bawalah semua alat tulis yang kamu butuhkan, seperti pensil, pulpen, kalkulator, kamus, jam (tangan), penghapus, tip-ex, penggaris, dan lain-lainnya. Perlengkapan ini akan membantumu untuk tetap konsentrasi selama mengerjakan ujian.

2.    Tenang dan percaya diri.
Ingatkan dirimu bahwa kamu sudah siap sedia dan akan mengerjakan ujian dengan baik.

3.    Bersantailah tapi waspada.
Pilihlah kursi atau tempat yang nyaman untuk mengerjakan ujian. Pastikan kamu mendapatkan tempat yang cukup untuk mengerjakannya. Pertahankan posisi duduk tegak.

4.    Preview soal-soal ujianmu dulu (bila ujian memiliki waktu tidak terbatas).
Luangkan 10% dari keseluruhan waktu ujian untuk membaca soal-soal ujian secara mendalam, tandai kata-kata kunci dan putuskan berapa waktu yang diperlukan untuk menjawab masing-masing soal. Rencanakan untuk mengerjakan soal yang mudah dulu, baru soal yang tersulit. Ketika kamu membaca soal-soal, catat juga ide-ide yang muncul yang akan digunakan sebagai jawaban. 

5.    Jawab soal-soal ujian secara strategis.
Mulai dengan menjawab pertanyaan mudah yang kamu ketahui, kemudian dengan soal-soal yang memiliki nilai tertinggi. Pertanyaan terakhir yang seharusnya kamu kerjakan adalah:
-  soal paling sulit
-  yang membutuhkan waktu lama untuk menulis jawabannya
-  memiliki nilai terkecil

6.    Ketika mengerjakan soal-soal pilihan ganda, ketahuilah jawaban yang harus dipilih/ditebak.
Mula-mulai, abaikan jawaban yang kamu tahu salah. Tebaklah selalu suatu pilihan jawaban ketika tidak ada hukuman pengurangan nilai, atau ketika tidak ada pilihan jawaban yang dapat kamu abaikan. Jangan menebak suatu pilihan jawaban ketika kamu tidak mengetahui secara pasti dan ketika hukuman pengurangan nilai digunakan. Karena pilihan pertama akan jawabanmu biasanya benar, jangan menggantinya kecuali bila kamu yakin akan koreksi yang kamu lakukan.

7.    Ketika mengerjakan soal ujian esai, pikirkan dulu jawabannya sebelum menulis.
Buat kerangka jawaban singkat untuk esai dengan mencatat dulu beberapa ide yang ingin kamu tulis. Kemudian nomori ide-ide tersebut untuk mengurutkan mana yang hendak kamu diskusikan dulu.

8.    Ketika mengerjakan soal ujian esai, jawab langsung poin utamanya.
Tulis kalimat pokokmu pada kalimat pertama. Gunakan paragraf pertama sebagai overview esaimu. Gunakan paragraf-paragraf selanjutnya untuk mendiskusikan poin-poin utama secara mendetil. Dukung poinmu dengan informasi spesifik, contoh, atau kutipan dari bacaan atau catatanmu.

9.    Sisihkan 10% waktumu untuk memeriksa ulang jawabanmu.
Periksa jawabanmu; hindari keinginan untuk segera meninggalkan kelas segera setelah kamu menjawab semua soal-soal ujian. Periksa lagi bahwa kamu telah menyelesaikan semua pertanyaan. Baca ulang jawabanmu untuk memeriksa ejaan, struktur bahasa dan tanda baca. Untuk jawaban matematika, periksa bila ada kecerobohan (misalnya salah meletakkan desimal). Bandingkan jawaban matematikamu yang sebenarnya dengan penghitungan ringkas.

10.    Analisa hasil ujianmu.
Setiap ujian dapat membantumu dalam mempersiapkan diri untuk ujian selanjutnya. Putuskan strategi mana yang sesuai denganmu. Tentukan strategi mana yang tidak berhasil dan ubahlah. Gunakan kertas ujian sebelumnya ketika belajar untuk ujian akhir.


Dari semua 10 langkah diatas.. hal yang paling penting yang harus kita sadari adalah , bahwa tidur lah yang cukup.. agar konsentrasi mu akan ujian tersebut bisa mencapai 80% keatas.. karena menghadapi ujian memerlukan kesadaran.

Tips Belajar MURDER


Seorang pakar psikologi di bidang pendidikan, Bob Nelson memiliki triks sistem belajar yang cukup efektif. Dalam bukunya yang berjudul The Complette Problem Solving, beliau memperkenalkan dengan nama MURDER, yang dimaksud disini bukan artinya Seorang Pembunuh, tetapi sebuah singkatan yakni Mood, Understand, Recall, Digest, Expand, Review.


Mood - Suasana hati
Dalam belajar upayakan suasana yang menyenangkan, suasana hatipun akan terdorong menjadi senang untuk belajar.

Understand - Pemahaman
Hal hal yang tidak mudah atau sulit dipahami hendaknya diberi tanda seperti garis bawah atau diberi warna seperti stabilo.

Recall - Pengulangan
Hendaknya setelah belajar dalam satu tahap /sebagian maka sebaiknya diulang sekali lagi lalu melanjutnya ke bagian lainnya.

Digest - Menelaah
Setiap usai mempelajari sesuatu bagian maka perlu melakukan telaah seperti mengajak diskusi dengan teman teman atau dengan orang yang dianggap lebih senior, ini akan membantu dalam peningkatan pemahaman terhadap sesuatu.

Expand - Pengembangan
Menanyakan pada diri sendiri apakah sesuatu yang diperlajari itu benar benar bisa menarik dan mudah dipahami.

Review - Mempelajari kembali
Mempelajari kembali pelajaran yang sudah dipelajari itu hingga sudah paham dan menguasai.


Nah, selamat mencoba yang jelas tidak ada kata terlambat untuk belajar, oke.....?

Bendera Republik Indonesia

Sang Saka Merah Putih


Sang Saka Merah Putih merupakan julukan kehormatan terhadap bendera Merah Putih negara Indonesia. Pada mulanya sebutan ini ditujukan untuk bendera Merah Putih yang dikibarkan pada tanggal 17 Agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur 56, Jakarta, saat Proklamasi dilaksanakan. Tetapi selanjutnya dalam penggunaan umum, Sang Saka Merah Putih ditujukan kepada setiap bendera Merah Putih yang dikibarkan dalam setiap upacara bendera.

Bendera pusaka dibuat oleh Ibu Fatmawati, istri Presiden Soekarno, pada tahun 1944. Bendera berbahan katun Jepang berukuran 276 x 200 cm. Sejak tahun 1946 sampai dengan 1968, bendera tersebut hanya dikibarkan pada setiap hari ulang tahun kemerdekaan RI. Sejak tahun 1969, bendera itu tidak pernah dikibarkan lagi dan sampai saat ini disimpan di Istana Merdeka. Bendera itu sempat sobek di dua ujungnya, ujung berwarna putih sobek sebesar 12 X 42 cm. Ujung berwarna merah sobek sebesar 15x 47 cm. Lalu ada bolong-bolong kecil karena jamur dan gigitan serangga, noda berwarna kecoklatan, hitam, dan putih. Karena terlalu lama dilipat, lipatan-lipatan itu pun sobek dan warna di sekitar lipatannya memudar.

Setelah tahun 1969, yang dikerek dan dikibarkan pada hari ulang tahun kemerdekaan RI adalah bendera duplikatnya yang terbuat dari sutra. Bendera pusaka turut pula dihadirkan namun ia hanya 'menyaksikan' dari dalam kotak penyimpanannya.


dari "http://id.wikipedia.org/wiki/Sang_Saka_Merah_Putih"

Tahukah Kamu..??

Ternyata... Qta bisa tahu kepribadian seseorang dilihat dari tipe golongan darahnya lho...!!!

Seperti halnya di Jepang, golongan darah dianggap hal yang cukup penting untuk memulai bergaul.

Orang Jepang biasanya sangat tertarik untuk menanyakan jenis golongan darah lawan bicaranya, terutama orag yang baru dia kenal. Karena dengan mengetahui golongan darah, dia bisa menebak kepribadian temannya agar bisa menjaga perasaan orang tersebut dan memupuk persahabatan yang baik.

Nah... di bawah ini ada tipe golongan darah lengkap dengan kepribadian si pemiliknya, so... lets check this out!!!

 
A...
Serius.
Suka menolong.
Suka tindakan, bukan kata-kata.
Baik dalam pekerjaan rumah tangga.

B...
Sangat ingin tahu.
Kreatif.
Tidak sabar.
Cepat bosan.

O...
Mudah bergaul.
Positif.
Suka mencampuri urusan orang lain.
Cinta diri sendiri.

AB...
Berkepribadian ganda.
Tenang.
Tidak senang kekerasan.
Berperasaan baik terhadap seni.


Nah... Kamu yang mana...??!?!!

Minggu, 03 Oktober 2010

Mengenal “Ibu” Pandu Sedunia...

Olave St. Clair Soames

Kita tahu, Baden Powell adalah Bapak Pandu Sedunia. Begitu juga istrinya yang bernama Olave St Clair Soames dikenal sebagai Ibu Pandu Sedunia.

Kita ikuti kisah sepak terjangnya dan perjalanan karirnya yang selalu berdampingan dengan suaminya, Bapak Pandu Sedunia.

Olave atau Ibu Pandu Sedunia pada tahun 1932 mendapat gelar Dame Grand Cross of the Order of the Brotosh Empire. Itu tentu saja karena jasanya dalam kepanduan putri. Alasan pemberian gelar itu adalah karena pada atahun 1991 jumlah pandu putri yang tergabung dalam WAGGGS (World Association of Girl Guide and Girl Scout/ Pusat Kepanduan Putri se-Dunia) di Swiss telah mencapai satu juta orang.

Masih pada tahun penerimaan gelar itu, diresmikan pula Our Chalet, suatu tempat pertemuan atau tempat mengadakan berbagai kegiatan. Tujuh tahun kemudian didirikan lagi tempat kegiatan kedua yang diberi nama Our Ark yang bertempat di Palace Street, London. Akan tetapi, beberapa tahun kemudian, Our Ark dipindahkan ke Longride Road No. 45 di Earls Court karena tempat yang dulu kesempitan. Akhirnya, pada tahun 1963 Our Ark berubah nama menjadi Olave House, untuk mengenang jasa Olave sebagai tokoh pandu putri dunia.

Ketika kesehatan suaminya, Baden Powell, menurun, mereka memutuskan untuk tinggal di Kenya, tepatnya di Paxtu, Swahili. Meskipun kesehatan suaminya menurun, Olave terus melakukan kegiatan-kegiatan kepanduan di Kenya yang tentu saja dengan maksud agar bisa merawat suaminya. Kegiatan di luar Kenya, untuk sementara ditinggalkan. Akhirnya, pada tanggal 8 Januari 1941, suaminya, Baden Powell, meninggal dunia.

Setelah kematian suaminya, Olave tetap giat melakukan kegiatan perjalanan ke seluruh dunia. Olave tidak patah semangat hanya karena ditinggalkan suami. Maksud perjalanannya itu untuk menggairahkan dan memberi inspirasi kepada para pandu putri dan para pembinanya.

Karya besar Olave terkesan menonjol lewat berbagai bintang jasa dan berbagai penghargaan yang diperolehnya dari para kepala negara, presiden, raja, dan pejabat-pejabat negara hampir di seluruh penjuru dunia. Tanda-tanda penghargaan atau bintang-bintang jasa yang telah diterima oleh Olave dipamerkan di Biro Dunia Hamsted, London.

Sejak tahun 1970 kesehatan Olave menurun. Jarang melakukan kegiatan ke luar negeri, tetapi tetap melanjutkan usahanya untuk membahagiakan pandu-pandu putri di seluruh dunia. Malahan, ia meninggalkan pesan di rumahnya, dalam otobiografinya, yaitu “Disiplinkan dirimu setiap hari dengan melaksanakan suatu rencana, bukan rencana yang masih mengambang, tetapi rencana yang sudah dipikirkan masak-masak setiap hari, sekecil apa pun dan untuk siapa pun juga. Dengan membahagiakan orang lain, kamu akan memperoleh kebahagiaan sejati bagi dirimu sendiri.”

Itulah sepatah pesan dari Ibu Pandu Dunia, Olave St Clair Soames. Pada saat Ibu Pandu Putri berbaring dibalik onggokan tanah merah, berjuta pandu menyatu dalam suasana duka yang mendalam.

Selamat jalan Ibu Pandu Putri Dunia!

dikutip dari id.wikipedia.org

Mengenal “lebih jauh” Bapak Pandu Sedunia...

Lord Baden Powell of Gilwell

Berbicara mengenai Gerakan Pramuka, maka tidak boleh tidak kita harus mengenal pendiri gerakan kepanduan, yaitu Lord Baden-Powell of Gilwell. Sir Robert Baden-Powell telah membuat suatu loncatan dalam sejarah (Leap of History) yang mengejutkan dunia.

Baden-Powell dilahirkan di Paddington, London – Inggris, pada tanggal 22 Februari 1857. Nama lengkapnya adalah Robert Stephenson Smyth Baden-Powell, tetapi para pandu biasa memanggil beliau dengan sebutan Baden-Powell. Nama kecil dari Baden-Powell adalah Ste, Stephe atau Stephenson (paling sering dipanggil dengan nama Steevie). Dan baru dipanggil dengan nama Robert atau Sir Robert, setelah mendapat gelar kesatria dari Raja Inggris (Raja George V).

Ayahnya, Prof. Domine Baden-Powell, adalah seorang guru besar Geometri di Universitas Oxford, Inggris. Beliau menikah dengan Henrietta Grace Smyth, seorang puteri dari Admiral kerajaan Inggris yang terkenal yaitu William T. Smyth.

Baden-Powell dilahirkan dalam sebuah keluarga besar. Baden-Powell mempunyai sembilan orang saudara, yaitu Warrington, George, Augustus, Frank, Penrose, Agnes, Henrietta, Jessie, dan Baden Fletcher. Sepeninggal ayahnya, tanggal 11 Juni 1860, Baden-Powell menjadi semakin akrab dengan saudara-saudaranya. Pada usia 3 tahun Baden-Powell telah menjadi seorang anak yatim. Sehingga dari sejak usia masih sangat muda, Baden-Powell dituntut untuk dapat hidup mandiri.

Baden-Powell telah berusaha untuk hidup mandiri dengan hanya didukung oleh kekerasan hati serta keteguhan ibundanya yang tercinta Ny. Henrietta Grace.

Baden-Powell sejak kecil sudah banyak mengagumi karya-karya ilmuan terkenal pada jamannya, seperti Charles Darwin, Babbage, George Elliot, G.H. Lewes, dan James Martineau. Baden-Powell adalah seorang yang bertipe pekerja keras, beliau tidak mudah putus asa. Hal tersebut dapat terlihat pada sebuah tulisan Baden-Powell, dalam sebuah suratnya kepada ibundanya.


Apa Yang Harus Kukerjakan Nanti

Aku ingin sekali membuat para orang miskin menjadi kaya seperti kita (tulis Stephe) dan mereka secara hukum berhak untuk bergembira seperti kita, dan siapapun orang yang berada wajib memberi orang yang tidak punya. Dan kita harus bersyukur kepada Tuhan yang telah menganugerahi kita. Dan Dia telah membuat orang miskin dan orang kaya dan aku akan memberitahumu bagaimana untuk menjadi baik. Sekarang akan kuberitahu. Kau harus selalu berdo’a kepada Tuhan, tetapi kau tidak bisa menjadi orang baik hanya dengan berdo’a saja, kau harus berusaha keras untuk menjadi orang baik.

Ditulis Baden-Powell, 26 Februari 1865.


Setelah menemui banyak kesulitan dalam memilihkan sekolah yang tepat untuk Baden-Powell seperti Rugby atau Eton, akhirnya Ny. Henrietta Grace memasukkan Baden-Powell ke Charterhouse School pada tahun 1870.

Di Charterhouse School Baden-Powell sangat populer (terkenal) selain pandai dalam belajar sehingga Baden-Powell meraih beasiswa, Baden-Powell juga mengikuti kegiatan-kegiatan ekstra, seperti Marching Band, klub menembak (Rifle Corps), teater, melukis dan menggambar, serta menjadi kiper kesebelasan Charterhouse. Di Charterhouse inilah Baden-Powell mendapat julukan lainnya, yaitu ‘Bathing-Towell’.

Pada usia 19 tahun Baden-Powell menamatkan sekolah di Charterhouse School. Dan akhirnya Baden-Powell bergabung dengan dinas kemiliteran, atas bantuan pamannya Kolonel Henry Smyth, komandan dari Royal Military Academy di Woolwich. Setelah lulus dari akademi militer, pada tahun 1876 Baden-Powell bergabung dengan 13th Hussars di India dengan pangkat pembantu letnan. Pada tahun 1895 dia bertugas dengan dinas khusus di Afrika dan pulang ke India pada tahun 1897 untuk memimpin 5th Dragoon Guards.

Pengalaman Baden-Powell di ketentaraan inilah yang nantinya akan banyak mempengaruhi perkembangan berdirinya gerakan kepanduan di Inggris.

Selain itu Baden-Powell juga terkenal sebagai orang yang pandai bergaul dan banyak kawannya, salah seorang sahabatnya yang paling dekat adalah Kenneth Mc. Laren.

Setelah sempat berpindah-pindah, dari satu kota ke kota lain, dari satu daerah ke daerah lain, bahkan dari satu negara ke negara yang lain. Baden-Powell akhirnya bertugas di Mafeking, sebuah kota di pedalaman Afrika Selatan. Kota inilah yang membuat nama Baden-Powell menjadi terkenal dan dianggap pahlawan oleh bangsanya, karena jasa-jasanya dalam memimpin pertahanan kota Mafeking terhadap pengepungan bangsa Boer yang berjumlah lebih dari 8000 orang selama kurang lebih 217 hari (dari tanggal 13 Oktober 1899 sampai dengan tanggal 18 Mei 1900). Karena jasa-jasanya tersebut, pangkat Baden-Powell dinaikkan menjadi Mayor Jendral.

Selama bertugas di Afrika, Baden-Powell banyak melakukan petualangan sehingga pengalaman-pengalamannya semakin bertambah. Dan karena keberaniannya, Baden-Powell sempat mendapat julukan dari suku-suku primitif seperti suku Zulu, Ashanti atau Metabele sebagai IMPEESA yang artinya “Srigala yang tidak pernah tidur”. Hal ini disebabkan karena kewaspadaan, kecekatan, dan keberanian Baden-Powell (termasuk tindakannya mengambil kalung manik-manik milik raja Dinizulu).
Pada tahun 1901, Baden-Powell kembali ke tanah airnya, Inggris, dengan disambut besar-besaran sebagai salah satu pahlawan bangsanya. Kemudian Baden-Powell sempat pula menulis pengalaman-pengalamannya dalam buku “Aids to Scouting”. Setelah kembali, Baden-Powell mendapati buku panduan ketentaraannya “Aids to Scouting” telah menjadi buku terlaris, dan telah digunakan oleh para guru dan organisasi pemuda.

Kemudian pada tahun 1907 Baden-Powell mendapatkan undangan dari perkumpulan Boys Brigade untuk mengisahkan pengalaman-pengalamannya selama di Afrika khususnya dan selama di dinas ketentaraan umumnya, dalam sebuah perkemahan yang diikuti dua puluh orang anggotanya. Perkemahan pertama tersebut diselenggarakan di pulau Brownsea (Brownsea Island). Kembali dari pertemuan dengan pendiri Boys Brigade, Baden-Powell memutuskan untuk menulis kembali Aids to Scouting agar sesuai dengan pembaca remaja. Dan pada tahun 1908 Baden-Powell menulis buku Scouting for Boys, sebuah mahakarya yang sangat spektakuler. Buku inilah yang mengakibatkan perkembangan kepanduan menjadi semakin besar. Buku ini menyebar di seluruh daratan Eropa sampai ke daerah-daerah jajahan. Scouting for Boys merupakan buku yang menggemparkan dunia. Dan sampai saat ini merupakan sebuah MASTERPIECE dan BEST SELLER. Buku yang membuat kepanduan akhirnya diterima dan didirikan di banyak negara.

Walaupun dia sebenarnya dapat menjadi Panglima Tertinggi, Baden Powell memuutuskan untuk berhenti dari tentara pada tahun 1910 dengan pangkat Letnan Jendral menuruti nasihat Raja Edward VII, yang mengusulkan bahwa ia lebih baik melayani negaranya dengan memajukan Gerakan Kepanduan. Dan mulailah Baden-Powell berkonsentrasi penuh untuk mengembangkan kepanduan ke seluruh dunia.

Pada Januari 1912 Baden-Powell bertemu calon istrinya Olave St. Clair Soames di atas kapal penumpang (Arcadia) dalam perjalanan ke New York untuk memulai perjalanan keliling dunia menemui para pandu di berbagai negara. Saat itu Olave berusia 23 tahun, Baden-Powell 55 tahun. Mereka bertunangan pada September tahun yang sama dan menjadi sensasi pers, mungkin karena ketenaran Baden-Powell, karena perbedaan usia seperti itu lazim pada saat itu. Untuk menghindari gangguan pihak pers, mereka melangsungkan pernikahan secara rahasia pada 30 Oktober 1912. Pramuka Inggris menyumbang masing-masing satu penny dan mereka membelikan Baden-Powel hadiah pernikahan, yaitu sebuah mobil Rolls Royce. Baden-Powell kemudian dikaruniai tiga orang anak yaitu Peter, Heather, dan Betty (yang kelak mendapat gelar-gelar kehormatan pada tahun 1929).
Pada tahun 1920, para pandu sedunia berkumpul di Olimpia, London, Inggris dalam acara Jambore Dunia yang pertama. Pada hari terakhir kegiatan jambore tersebut (6 Agustus 1920) Baden-Powell diangkat sebagai Chief Scout of the World atau Bapak Pandu Sedunia. Baden-Powell juga dianugrahi gelar Lord Baden-Powell of Gilwell, dengan julukan Baron oleh Raja george V (tahun 1922).

Baden-Powell berkata tentang ibunya pada tahun 1933, "Rahasia keberhasilan saya adalah ibu saya".

Setelah berkeliling dunia termasuk mengunjungi Batavia (sekarang Jakarta) pada tanggal 3 Desember 1934, sepulangnya meninjau Jambore di Australia. Baden-Powell beserta Lady Baden-Powell menghabiskan masa-masa akhirnya tinggal di Inggris (sekitar tahun 1935 – 1938). Kemudian Baden-Powell kembali ke tanah yang sangat dicintainya, Afrika.

Dan Baden-Powell menghabiskan masa tuanya di Nyeri, Kenya (dekat gunung Kenya). Beliau akhirnya meninggal dunia pada tanggal 8 Januari 1941 dan diantar di atas kereta yang ditarik oleh para pandu yang sangat mencintainya ke tempat peristirahatan terakhir.

Dari kisah hidup Baden-Powell di atas, kita dapat mengambil banyak pelajaran berharga. Tidak salah jika Baden-Powell dianggap sebagai tokoh universal atau milik semua bangsa. Gerakan Kepanduan yang beliau dirikan sekarang telah menjadi satu organisasi besar yang mempunyai jumlah anggota yang tersebar di seluruh dunia.

dikutip dari id.wikipedia.org

Pramuka? Apaan tuh!?

Pramuka atau Praja Muda Karana adalah organisasi kepanduan yang ada di Indonesia. Istilah asingnya adalah Boy Scouts, gerakan internasional yang bertujuan untuk meningkatkan karakter anak-anak dan remaja serta melatih mereka untuk dapat bertanggungjawab dimasa dewasa nanti. Boy Scouts bermula di Inggris pada tahun 1907 oleh Sir Robert Baden-Powell, yang program-program latihannya diilhami oleh dua organisasi remaja yang telah lebih dahulu terbentuk, yaitu: Sons of Daniel Boone, didirikan oleh Daniel Carter Beard seorang naturalis-ilustrator, dan Woodcraft Indian yang didirikan oleh Ernest Thompson Seton, seorang penulis Inggris kelahiran Kanada.

Kepanduan telah berkembang pesat lebih dari 140 negara di dunia. Organisasi-organisasi kepanduan internasional adalah organisasi yang independen, tetapi biasa bertemu setiap dua tahun sekali dalam Boy Scouts World Conference.

Biro Kepanduan Sedunia (The Boy Scouts Bureau) berkedudukan di Jenewa, Swiss, berfungsi sebagai sekretariat organisasi.

Semenjak dibentuk oleh Sir Robert Baden-Powell, maka kemudian berdirilah organisasi-organisasi kepanduan di banyak negara, sampai ke Hindia Belanda (sekarang Indonesia) pada tahun 1912.

Setiap pandu mengucapkan sumpah pandu (Scouts Oath) dan berusaha menjadi seorang yang “kuat jasmaninya, kuat mentalnya, dan bermoral baik”. Gerakan kepanduan tidak mempunyai hubungan khusus dengan kemiliteran dan kepentingan politik tertentu.

Organisasi kepanduan adalah kegiatan yang banyak menggunakan waktunya di alam terbuka (outdoor activity). Berkemah merupakan program tetap organisasi yang terkandung di dalamnya program konservasi alam, kehutanan, pertanian, dan aksi sosial pada masyarakat. Program-program lainnya antaralain meningkatkan keterampilan, pengetahuan tentang hewan dan tumbuhan, berenang, pertolongan pertama, bersemboyan, dan aktivitas lainnya.

Semboyan seorang pandu adalah “Be Prepared” atau selalu siap sedia.

Kesimpulannya “Kepanduan adalah suatu permainan yang menarik dan menantang yang mengandung pendidikan”.

GERAKAN PRAMUKA

Lalu mengapa disebut “Gerakan”, sebabnya adalah organisasi kepanduan (Pramuka) senantiasa selalu dinamis tidak ketinggalan jaman. Betul begitu? Seharusnya begitu.

Banyak kendala yang dihadapi Gerakan Pramuka sehingga menurun di mata masyarakat. Apa saja:
-    Ada pendapat yang menyatakan bahwa organisasi Pramuka itu kuno dan ketinggalan jaman,
-    Pemaksaan siswa menjadi anggota Pramuka,
-    Pewajiban penggunaan seragam Pramuka bagi siswa (yang bukan Pramuka),
-    Sedikitnya pembina yang profesional dan berwawasan luas,
-    Dan sebagainya.

Dari hal-hal tersebut di atas jelas, bahwa lambat laun Gerakan Pramuka akan semakin jatuh dan tidak akan bisa bertahan. Kalau dikatakan Pramuka telah gagal dalam mencapai tujuannya, penulis berani mengatakan iya! Tapi tidak semuanya benar.

Dari awal berdirinya gerakan kepanduan hingga sekarang sebenarnya arah dan tujuan gerakan kepanduan pun telah berubah. Jika pada masa penjajahan dulu, organisasi kepanduan digunakan untuk menggalang nasionalisme (rasa cinta tanah air), maka di akhir abad 21, organisasi kepanduan telah menyatakan arah dan sasarannya adalah kewirausahaan. Artinya organisasi Pramuka bukan cuma tepuk tangan dan nyanyi-nyanyi. Seorang anggota Pramuka diharuskan mempunyai satu keterampilan yang nantinya akan berguna kelak untuk hidup (usahawan). Jelas! Bahwa sebetulnya Gerakan Pramuka tidak pernah ketinggalan jaman! Yang ketinggalan jaman adalah orang-orangnya. Karena SDM-nya (Orang Indonesia) masih kurang baik, jika tidak mau disebut buruk.

Hal ini bisa disimpulkan, sebab penulis telah bertemu dan berdiskusi langsung dengan Ketua Kwarnas dan Ketua Lemdikanas. Mereka telah membuka mata penulis, bahwa Gerakan Pramuka di Indonesia memang harus diperbaiki, dan menyarankan untuk melakukan banyak reformasi. Soalnya, masih sedikit Pramuka yang benar-benar Pramuka. Apa ada Pramuka yang bukan Pramuka? Banyak. Kalian tahu yang mana’kan!?

Jadi jelas kiranya, bahwa Gerakan Pramuka adalah tetap organisasi remaja terbaik (menurut kami) tinggal bagaimana langkah-langkah yang diambil untuk menatap ke depan. Bagi yang pernah atau masih jadi anggota Pramuka, bergabunglah bersama kami. Bagi yang bukan anggota Pramuka. Inilah Pramuka yang sebenarnya. Ada keinginan bergabung? Why not?

 
...Gerakan Pramuka harus selalu berusaha mengembangkan dirinya untuk tetap survive (lestari). Penemuan-penemuan baru diperlukan. Baik berupa bentuk kegiatan maupun metode latihan. Inovasi ini perlu dilakukan. Jika tidak, Gerakan Pramuka akan menjadi ‘sesuatu’ yang ketinggalan zaman dan pasti ditinggalkan anggota-anggotanya... ...